TUGAS BELA NEGARA
Tugas ke-4
mk. Bela Negara
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Agustus 2010
PK/Kelompok : P3-IKN/2
Dosen : Albert Umboh
TUGAS BELA NEGARA
Disusun Oleh : Kel.2
Ade Abdul Yusuf Yogi Setia Apriyandi
Neneng Dasimah Nita Siti Farida
Nuri Purwati Rani Pusvitasari.
Reva Novia Shofi Hanifah
Siti Juhariah Andri mahendra
Cecep Sugara Ihsan Sidiq
Fallah Nugrah Hendra Suhendra
Iik Rizkiadi M. Rizal
Saudin Wahyudin
Anis Nugraha Beba Baizahroh
Desti Suprianti Erna fitriyani
TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERTANIAN
BIDANG PERIKANAN
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
Dari kasus konversi minyak tanah ke gas, ditinjau dari aspek wawasan nusantara terdapat permasalahan yang terkait. Bagaimana mahasiswa melihat hal tersebut dari tinjauan akademis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara!
Wawasan nusantara merupakan landasan pembangunan nasional bangsa Indonesia, yang merupakan penjabaran atas falsafah Pancasila yang diwujudkan dalam kondisi nyata Indonesia. Nilai-nilai pancasila yaitu keseimbangan, keselarasan dan keserasian, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan, kebersamaan, dan kearifan dalam membina kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi dasar ajaran wawasan nusantara serta mewarnai setiap butir pandangan yang terkandung didalamnya.
Wawasan nusantara dalam mencakup tujuan bangsa adalah wawasan nusantara yang mencakup perwujudan sebagai suatu kesatuan sosial dan budaya. Maksud dari hal tersebut adalah bahwa masyarakat Indonesia ber-prikehidupan bangsa yang serasi dengan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang, selain itu hakekat budaya Indonesia adalah satu yaitu sebagai modal dan landasan budaya bangsa.
Seperti yang kita ketahui, bahwa kebijakan pemerintah mengenai konversi minyak tanah ke gas menimbulkan banyak kontroversi. Apabila dilihat dari aspek geografis, wilayah nusantara kita sangatlah luas, meliputi sabang sampai dengan merauke. Di dalamnya tersebar pulau-pulau dan daerah-daerah. Hal ini terkait pula dengan penyebaran atau pembagian gas elpiji yang dibagikan oleh Pemerintah.
Program konversi ini mempunyai dampak negatif dan positif. Penyebaran yang diakukan secara bertahap merupakan program pemerintah yang dapat kita acungi jempol. Namun saat ini banyak ditemukan dampak negatif dari program tersebut. Tujuan baik dari pemerintah untuk lebih mempermudah masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya pun akhirnya tercoreng.
Sebenarnya, apabila kita lihat dari segi harga dan waktu pemakaian, gas lebih ekonomis dibandingkan dengan minyak tanah. Harga 1lt minyak tanah saat ini berkisar antara Rp 7.000-10.000 sedangkan harga gas elpiji 3 kg berkisar antara Rp 13.500-15.000. Pemakaiannya pun lebih tahan lama gas dibandingkan minyak tanah. Akan tetapi, hal yang disayangkan adalah pengawasan yang kurang dari pihak Pertamina yang memang sudah diberi kewenangan sebagai pengawas oleh pemerintah untuk mengawasi penyebaran gas elpiji 3 kg ini. Akibat pengawasan yang kurang tersebut, maka menyebabkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk bebas memanfaatkan penyebaran tadi lewat mengoplos tidak sedikit dari tabung gas yang ada. Selain itu mereka juga dengan leluasa menyebarkan tabung gas yang memang sudah tidak layak pakai, sehingga rawan akan ledakan yang mengakibatkan jatuhnya korban. Selain itu, kurangnya pemerataan penyuluhan atau pemberitahuan mengenai pemakaian gas tersebut menyebabkan masyarakat kurang mengetahui cara pemakaian yang baik dan benar. Karena wilayah geografis kita yang sangat luas, sampai ke pelosok-pelosok pengetahuan tersebut belum disampaikan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa nilai-nilai pancasila yang berupa keseimbangan, keselarasan dan keserasian, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan, kebersamaan, dan kearifan dalam membina kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi dasar ajaran wawasan nusantara serta mewarnai setiap butir pandangan yang terkandung didalamnya. Tentunya kejadian-kejadian yang dilakukan oknum-oknum tidak bertanggung jawab tersebut telah menyimpang dari nilai-nilai pancasila diantaranya adalah nilai persatuan dan kesatuan, kekeluargaan, kebersamaan, dan kearifan yang mana menjadi dasar ajaran wawasan nusantara.
mk. Bela Negara
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Agustus 2010
PK/Kelompok : P3-IKN/2
Dosen : Albert Umboh
TUGAS BELA NEGARA
Disusun Oleh : Kel.2
Ade Abdul Yusuf Yogi Setia Apriyandi
Neneng Dasimah Nita Siti Farida
Nuri Purwati Rani Pusvitasari.
Reva Novia Shofi Hanifah
Siti Juhariah Andri mahendra
Cecep Sugara Ihsan Sidiq
Fallah Nugrah Hendra Suhendra
Iik Rizkiadi M. Rizal
Saudin Wahyudin
Anis Nugraha Beba Baizahroh
Desti Suprianti Erna fitriyani
TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERTANIAN
BIDANG PERIKANAN
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
Dari kasus konversi minyak tanah ke gas, ditinjau dari aspek wawasan nusantara terdapat permasalahan yang terkait. Bagaimana mahasiswa melihat hal tersebut dari tinjauan akademis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara!
Wawasan nusantara merupakan landasan pembangunan nasional bangsa Indonesia, yang merupakan penjabaran atas falsafah Pancasila yang diwujudkan dalam kondisi nyata Indonesia. Nilai-nilai pancasila yaitu keseimbangan, keselarasan dan keserasian, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan, kebersamaan, dan kearifan dalam membina kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi dasar ajaran wawasan nusantara serta mewarnai setiap butir pandangan yang terkandung didalamnya.
Wawasan nusantara dalam mencakup tujuan bangsa adalah wawasan nusantara yang mencakup perwujudan sebagai suatu kesatuan sosial dan budaya. Maksud dari hal tersebut adalah bahwa masyarakat Indonesia ber-prikehidupan bangsa yang serasi dengan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang, selain itu hakekat budaya Indonesia adalah satu yaitu sebagai modal dan landasan budaya bangsa.
Seperti yang kita ketahui, bahwa kebijakan pemerintah mengenai konversi minyak tanah ke gas menimbulkan banyak kontroversi. Apabila dilihat dari aspek geografis, wilayah nusantara kita sangatlah luas, meliputi sabang sampai dengan merauke. Di dalamnya tersebar pulau-pulau dan daerah-daerah. Hal ini terkait pula dengan penyebaran atau pembagian gas elpiji yang dibagikan oleh Pemerintah.
Program konversi ini mempunyai dampak negatif dan positif. Penyebaran yang diakukan secara bertahap merupakan program pemerintah yang dapat kita acungi jempol. Namun saat ini banyak ditemukan dampak negatif dari program tersebut. Tujuan baik dari pemerintah untuk lebih mempermudah masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya pun akhirnya tercoreng.
Sebenarnya, apabila kita lihat dari segi harga dan waktu pemakaian, gas lebih ekonomis dibandingkan dengan minyak tanah. Harga 1lt minyak tanah saat ini berkisar antara Rp 7.000-10.000 sedangkan harga gas elpiji 3 kg berkisar antara Rp 13.500-15.000. Pemakaiannya pun lebih tahan lama gas dibandingkan minyak tanah. Akan tetapi, hal yang disayangkan adalah pengawasan yang kurang dari pihak Pertamina yang memang sudah diberi kewenangan sebagai pengawas oleh pemerintah untuk mengawasi penyebaran gas elpiji 3 kg ini. Akibat pengawasan yang kurang tersebut, maka menyebabkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk bebas memanfaatkan penyebaran tadi lewat mengoplos tidak sedikit dari tabung gas yang ada. Selain itu mereka juga dengan leluasa menyebarkan tabung gas yang memang sudah tidak layak pakai, sehingga rawan akan ledakan yang mengakibatkan jatuhnya korban. Selain itu, kurangnya pemerataan penyuluhan atau pemberitahuan mengenai pemakaian gas tersebut menyebabkan masyarakat kurang mengetahui cara pemakaian yang baik dan benar. Karena wilayah geografis kita yang sangat luas, sampai ke pelosok-pelosok pengetahuan tersebut belum disampaikan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa nilai-nilai pancasila yang berupa keseimbangan, keselarasan dan keserasian, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan, kebersamaan, dan kearifan dalam membina kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi dasar ajaran wawasan nusantara serta mewarnai setiap butir pandangan yang terkandung didalamnya. Tentunya kejadian-kejadian yang dilakukan oknum-oknum tidak bertanggung jawab tersebut telah menyimpang dari nilai-nilai pancasila diantaranya adalah nilai persatuan dan kesatuan, kekeluargaan, kebersamaan, dan kearifan yang mana menjadi dasar ajaran wawasan nusantara.
Comments
Post a Comment