Kadar Merkuri dalam Ikan Tak Membahayakan
Kompas.com - Konsumsi ikan laut yang kaya asam lemak tidak jenuh omega-3 telah diketahui berperan penting dalam mereduksi penyakit jantung. Akan tetapi banyak orang takut makan ikan laut karena tak yakin dengan kadar merkuri dalam ikan.
Para ilmuwan dari Amerika Serikat baru-baru ini mengumumkan hasil risetnya untuk menepis kecemasan konsumen dalam mengonsumsi ikan laut. Dari hasil riset mereka diketahui kandungan merkuri dalam ikan laut masih aman bagi kesehatan.
"Hasil riset kami menunjukkan kadar merkuri dalam ikan laut dari perairan Amerika dan negara lainnya cukup aman dan tidak bersifat toksik bagi jantung seperti yang ditakutkan selama ini," kata Dariush Mozaffarian, ketua peneliti dan ahli jantung dari Harvard Medical School.
Dalam penelitian tersebut, para konsumen ikan yang terpapar merkuri dalam kadar tinggi memiliki risiko terkena serangan jantung dan stroke lebih rendah dibanding dengan orang yang paparan merkurinya lebih rendah.
Metilmerkuri yang berasal dari limbah industri masuk dalam tubuh ikan melalui rantai makanan. Semakin tinggi tingkatan rantai makanan itu, makin tinggi pula kadar pencemarannya. Ikan besar seperti tuna yang makan ikan-ikan kecil akan memiliki kadar merkuri lebih besar. Di lain pihak, dalam piramida makanan manusia menduduki posisi tertinggi.
Selama bertahun-tahun para ahli kesehatan menganjurkan pada ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak kecil untuk membatasi konsumsi ikan laut karena ditemukan kaitan antara paparan merkuri dengan kelambatan perkembangan otak pada bayi dan anak.
Dalam penelitian yang dilakukan Mozaffarian dan timnya, mereka mengukur level merkuri dari potongan kuku 3.427 orang yang memiliki riwayat sakit jantung, serangan jantung atau stroke, lalu dibandingkan dengan penduduk yang tidak punya masalah jantung. Potongan kuku merupakan cara yang lazim dipakai untuk mengukur paparan merkuri.
Hasilnya ditemukan konsentrasi merkuri yang hampir sama pada kedua grup, 0,23 dibanding 0,23 mikrogram per gram. Kadar merkuri yang digolongkan batas aman tertinggi untuk ibu hamil dan bayi adalah 0,4 mikrogram.
Para peneliti juga tidak menemukan kaitan antara paparan merkuri dengan risiko penyakit jantung dan stroke, bahkan pada orang yang konsentrasi merkurinya di atas 1 mikrogram per gram.
Para ilmuwan dari Amerika Serikat baru-baru ini mengumumkan hasil risetnya untuk menepis kecemasan konsumen dalam mengonsumsi ikan laut. Dari hasil riset mereka diketahui kandungan merkuri dalam ikan laut masih aman bagi kesehatan.
"Hasil riset kami menunjukkan kadar merkuri dalam ikan laut dari perairan Amerika dan negara lainnya cukup aman dan tidak bersifat toksik bagi jantung seperti yang ditakutkan selama ini," kata Dariush Mozaffarian, ketua peneliti dan ahli jantung dari Harvard Medical School.
Dalam penelitian tersebut, para konsumen ikan yang terpapar merkuri dalam kadar tinggi memiliki risiko terkena serangan jantung dan stroke lebih rendah dibanding dengan orang yang paparan merkurinya lebih rendah.
Metilmerkuri yang berasal dari limbah industri masuk dalam tubuh ikan melalui rantai makanan. Semakin tinggi tingkatan rantai makanan itu, makin tinggi pula kadar pencemarannya. Ikan besar seperti tuna yang makan ikan-ikan kecil akan memiliki kadar merkuri lebih besar. Di lain pihak, dalam piramida makanan manusia menduduki posisi tertinggi.
Selama bertahun-tahun para ahli kesehatan menganjurkan pada ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak kecil untuk membatasi konsumsi ikan laut karena ditemukan kaitan antara paparan merkuri dengan kelambatan perkembangan otak pada bayi dan anak.
Dalam penelitian yang dilakukan Mozaffarian dan timnya, mereka mengukur level merkuri dari potongan kuku 3.427 orang yang memiliki riwayat sakit jantung, serangan jantung atau stroke, lalu dibandingkan dengan penduduk yang tidak punya masalah jantung. Potongan kuku merupakan cara yang lazim dipakai untuk mengukur paparan merkuri.
Hasilnya ditemukan konsentrasi merkuri yang hampir sama pada kedua grup, 0,23 dibanding 0,23 mikrogram per gram. Kadar merkuri yang digolongkan batas aman tertinggi untuk ibu hamil dan bayi adalah 0,4 mikrogram.
Para peneliti juga tidak menemukan kaitan antara paparan merkuri dengan risiko penyakit jantung dan stroke, bahkan pada orang yang konsentrasi merkurinya di atas 1 mikrogram per gram.
Comments
Post a Comment