KOMUNIKASI ANTARA DOSEN DAN MAHASISWA PADA SAAT PRAKTIKUM LAPANG

Dosen bertindak sebagai Sumber (source), karena ia adalah pihak yang memberi informasi dan sebelumnya telah mempersiapkan dan menyusun file-file atau lembaran kerja yang akan disampaikan. Pesan yang disampaikan (messages) berupa pengetahuan tentang budidaya ikan (akuakultur) agar mahasiswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata, ini dapat disebut juga sebagai pengaruh (effect). Media (channel) yang digunakan yaitu dengan tatap muka atau interpersonal. Mahasiswa itu sendiri bertindak sebagai Penerima (receiver).
Komunikasi antar dosen dan mahasiswa saat praktikum ini sangat efektif untuk mempengaruhi perilaku juga pengetahuan mahasiswa dan tujuan atau pengaruh (effect) yang diinginkan pun mudah tercapai. Dibandingkan dengan komunikasi pada saat kuliah di kelas, komunikasi saat praktikum di lapangan juga dapat dikatakan lebih efektif. Karena selain waktu yang tersedia cukup panjang, juga pada praktikum penjelasan yang diberikan disertakan dengan praktiknya. Oleh karena itu, mahasiswa lebih mudah memahaminya. Sehingga pesan yang ingin disampaikan (massages) akan dengan mudah ditangkap oleh mahasiswa.
Namun, di dalam proses tersebut tentunya tidaklah mulus, banyak gangguan-gangguan yang ditemukan. Diantaranya yaitu ganggun dari luar berupa keributan (tipe gangguan fisik), dari diri mahasiswanya sendiri (tipe gangguan psikologis), dan adanya perbedaan persepsi atau pendapat antara mahasiswa dengan dosen (tipe gangguan semantik).
Dalam proses pembelajaran saat praktikum, terjadi umpan balik antara dosen dan mahasiswa. Dosen menerangkan tentang cara-cara dalam praktikum akuakultur dan mahasiswa dapat bertanya bila tidak mengerti atau kurang memahaminya. Setelah itu dosen pun akan menjawab pertanyaan yang diajukan, dan begitulah seterusnya.

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PRAKTIKUM IKAN HIAS

DAFTAR BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN SAAT BUDIDAYA UDANG

ARTEMIA