Pengembangan Masyarakat Pedesaan

Ni nih hari pertama perkenalan mengenai mata kuliah Pengembangan Masyarakat Pedesaan. Seruuuu banget lho, apalagi pas praktikumnya,,, hihi warna warni kehidupan sosial. Jadi rindu tentang Sosial,,, go aktivis, go sosial, go go go go. Bangun Indonesia, ..... Jalanini mempunyai kesamaan dengan keinginan dan harapan yang ingin dicapai.... Ini merupakan salah satu alasan ALLAH memasukkan saya ke IPB.. terima kasih ^^

Saya ingin keberadaan saya dapat bermanfaat bagi orang lain, dan khususnya bagi saya pribadi.
Masyarakat merupakansekumpulan orang yang bertempat tinggal sama pada suatu daerah tertentu yang mengalami atau mengadakan interaksi satu dengan yang lainnya, mempunyai identitas bersama dan tujuan yang sama [kepentingan bersama] dibangun atau terlingkup atas norma atau aturan atau nilai didalamnya. Tak lupa ada struktur organisasi atau struktur sosial yang dibangun padanya. Masyarakat itu tidaklah monoface, tetapi multiface. Adanya stratifikasi atau tingkatan sosial membuat apa yang ada di dalam masyarakat menjadi kompleks. Stratifikasi sosial tersebut dapat dilihat dari:
- Tingkatan ekonomi
- Tingkatan sosial
- Tingkatan budaya
Contohnya dapat dilihat dari kehidupan para petani yang dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan diantaranya petani kaya, petani menengah dan petani miskin.
Akan brbeda pengertiannya bila kita sandingkan dengan Kelompok mesyarakat nelayan [tentunya lebih sempit dibandingkan dengan masyarakat dalam arti yang luas]. Ataupun masyarakat pedesaan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Nah pertanyaannya sekarang yang ditujukkan untuk para mahasiswa Program Keahlian Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian sub Perikanan ini yaitu : lalu fungsi pendamping dalam masyarakat itu untuk apa ? siapa yang diuntungkan dengan adanya pendamping tersebut?
Beranjak pada tingkat kemiskinan suatu daerah, suatu desa, bahkan suatu negara dapat digolongkan menjadi beberapa bagian atau penempatan. Maksud penempatan disana adalah pendapat dari berbagai sudut dan lembaga. Misalnya indikator kemiskinan yang dipatok oleh Bank Dunia, BPS Indonesia, atau bahkan indikator kemiskinan yang dianut atau dilihat dari masyarakat itu sendiri.
Bila kita melihat atau menilik orang-orang atau petani desa yang mayoritas tergolong miskin akan timbul di benak kita “apa sih yang menyebabkan mereka miskain? Padahal mereka meruakan tipe orang yang pekerja keras”. Jawaban dari pertanyaan itu telah diteliti oleh peneliti sosial, yaitu tekait masalah akses kepada sumber agraria tersebut atau kekayaan alam tersebut. Akses yang dimaksud itu bermacam jenisnya, diantaranya akses pendidikan, komunikasi, teknologi, informasi, kesehatan, dan lain sebagainya.
***Mari kita beralih pada konteks Pedesaan (masyarakat pedesaan)
Definisi atau arti dari pedesaan belum diketemukan sampai dengan saat ini, maksudnya pengertian pedesaan yang dulu [memiliki keeksotisan] sudah jarang didapat lagi untuk saat ini. mungkin salah satu cara kita untuk menganalisa mengenai “pedesaan” yaitu dengan melihat konteks:
- Teritori [batas wilayah]
- Administratif
Di pedesaan masih dapat kite kenal menganai sistem kekerabatan atau suatu hubungan dikarenakan adanya hubungan darah atau perkawinan. Sehingga ini pun menyebabkan permasalahan yang kompleks atau unsur kekompleksan suatu masyarakat. Dikenal pula istilah “RESIPROSITAS” yaitu sifat tolong menolong karena adanya kepedulian atau hubungan timbal balik [take and give] dalam suatu masyarakat. Contoh kecil yaitu bila ada seseorang yang membantu di hajatan orang lain maka akan tergugah untuk ikut membatu menolong saat orang yang membantu sekarang mengadakan hajatan nantinya. Tak hanya itu, adapun istilah lain yang terkadang masih ada di dalam masyarakat pedesaan yaitu “SUBSISTEN” yang merupakan cara bertahan hidup untuk keperluan dirinya sendiri atau tidak komersil. Nah lawannya adalah KOMERSIL.
Sebenarnya ujung dari kepemerintahan negara kita khususnya yaitu Kepala desa atau lurah, mereka lah yang memberikan informasi mengenai segala hal yang diberikan oleh pemerintah. Namun, kita tahu sendiri bahwasanya pemerintah tidak selalu dapat mengadopsi apa apa yang ada di dalam masyarakat.
Adapun masyarakat nelayan mempunyai atau dibedakan indikator kemiskinannya menurut:
- Alat tangkap yang digunakan
- Sarana
**sekarang pembahasan kita mari kita perluas dengan menyinggung ke hal tindakan terjun langsung kedalam masyarakat**
Masuk desa bagi sebagian orang merupakan hal yang sulit, namun hal ini tak dapat dielakkan bagi para sosialist atau orang orang sosial khususnya. Untuk dapat diterima dalam lingkungan pedesaan atau masyarakat desa tentunya tidaklah mudah, namun tidak pula kita mengatakan bahwa itu sulit. Cara atau teknik untuk hal tersebut diantaranya yaitu:
- Perbaharui niat kita untuk kesana (berniatlah baik), karena sesuatu itu diawali dengan niat
- Berkomunikasilah dengan baik, karena perbedaan bahasa bukan merupakan penghambat kita untuk berinteraksi satu sama lain
- Teknik pendekatan (strategi)
Intergrasi merupakan proses untuk menyamakan kita dengan mereka atau masyarakat pedesaan itu. dibagi dua, yaitu radikal dan moderat. Radikal bila kita memang harus sama dengan mereka segala seusatunya, dan moderat tidak terlalu seperti itu.
Contoh indikator seseorang dapat diterima di dalam masyarakat:
- Diajak curhat oleh ibu2
- Pria dengan adanya panggilan akrab
Nah sekarang mari kita singgung atau telaah mengenai *pemberdayaan*
Apa sih pengertian dari pemberdayaan? Berarti memperdayai... apabila konteksnya seperti itu maka ada subjek sebagai orang yang telah berdaya dan objek orang yang belum berdaya...
S ------------------- O
Rasanya pengertian di atas akan sangat tidak adil diterapkan untuk proses pengembangan sebuah masyarakat khususnya masyarakat pedesaan. Karena bisa saja pengetahuan orang desa lebih tinggi dari mahasiswa, pengetahuan atau keterampilan para petani lebih itnggi daripada Insinyur pertanian (bisa saja kan) dapat terbukti melalui beberapa kasus.
Mungkin yang membedakan adalah lupanya mereka untuk mesistematisir sesuatu hal, sehingga masih harus kita beritahu dengan belajar bersama atau dapat disebut juga dengan pemberdayaan partisipatif yang sifatnya setara antara yang S dan O. Karena sebenarnya pemberdayaan dalam bahasa inggris yaitu “empowerming” atau penguatan. Jadi tidak layak bila kita menyamakannya dengan memperdayakan dalam arti menggurui.
Hmmmm,,,,, yah segitu dulu cerirta dari saya malam hari ini. hari tadi cukup menyenangkan dengan teman-teman dan dosen baru. Namun, mungkin kesibukan saat ini berkurang,,, waktu untuk berkumpul bersama merekapun menjadi lebih sedikit....
SEMANGAT ahhhhhh .... ^^

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PRAKTIKUM IKAN HIAS

DAFTAR BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN SAAT BUDIDAYA UDANG

ARTEMIA